Zafar Siddik Pohan saat dikonfirmasi menyatakan rasa syukurnya bahwa masalah yang ada telah berhasil diselesaikan dengan baik.
Mengenai insiden yang terjadi, Zafar mengklarifikasi bahwa dugaan penganiayaan sebenarnya tidak memenuhi kategori tersebut karena ia tidak sengaja melakukannya. Namun, ia menambahkan bahwa kejadian ini justru mempererat tali silaturahmi di antara mereka.
Setelah penandatanganan surat perdamaian, kedua belah pihak dan keluarga mereka saling bersalaman dan bermaafan, menandai berakhirnya konflik tersebut dengan damai.
Peristiwa ini bermula pada Selasa (14/5) sekira pukul 17.00 Wib saat ia dibonceng oleh sang kakak bernama RAN melintas menggunakan sepeda motor di Jalan Padang Bulan Gang Pgri.
Saat dalam perjalanan, tepatnya di depan rumah ZSP, anak ZSP keluar secara tiba-tiba dari pagar rumahnya mengarah ke jalan sehingga tanpa sengaja tersenggol oleh sepeda motor yang dikendarai RAN.
“Aku yang dibonceng tidak tahu apa-apa langsung di tunjangnya dari belakang,” ujarnya.
Akibat peristiwa itu, RY mengalami lebam di bagian punggung belakang.
“Iya sakit bang, biram gitu dan sakit di tulang belakang, tadi malam udah di visum juga di rumah sakit,” tandasnya.
Sementara AN abang korban menambahkan, ia beserta orang tuanya telah menemui ZSP dan melihat sang anak yang tersenggol sepeda motor tersebut dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi.
Selain itu, pihaknya juga bermohon agar ZSP menjenguk adik nya yang diduga ditendang nya untuk mengobati rasa trauma yang dialaminya. Namun ZSP enggan memenuhi permohonan tersebut.
“Kami udah kerumah mereka, kita lihatnya anak tersenggol motor itu udah main-main, berlari. Namun karena adik kami RY nangis aja dan ketakutan makanya kami minta tolong ketua agar sama-sama menjenguknya ke rumah mamak kami, tapi beliau tidak berkenan,” kata dia.
Sementara Ketua KPU Labuhanbatu ZSP belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.